Halo
semua ! Hari terakhir dalam program #31HariMenulis. Senang rasanya bisa
mengikuti program ini secara penuh dan tidak bolong. Meskipun ada capaian-capaian
pribadi yang tidak mulus, misalnya penjadwalan pengiriman tulisan sebelumnya
direncanakan selalu jam 19.00, namun ada
beberapa saat lebih dari jadwal karena ada kesibukan tertentu (seperti contoh
hari ini). Aku selalu menyetel alarm
jam 19.00 sebagai pengingat untuk mengirim tulisan.
Capaian
lain adalah kepercayaan diri. Ternyata aku tidak cukup pede untuk membagikan tulisanku kepada orang lain. Padahal tinggal nge-tag akun @31HariMenulis di twitter saja dan orang ada kemungkinan
untuk membacanya. Namun jujur aku malu untuk melakukannya karena bila
membandingkan tulisanku dengan orang lain.. aduh.. jauh sekali.. meskipun
target pembaca bisa berbeda seperti yang telah kusampaikan pada epilog pertama
kemarin, namun tetap saja kurang percaya diri.
Pada
hari terakhir program ini, aku melakukan kontemplasi dan evaluasi singkat
mengenai dongeng yang kubuat. Ternyata menulis cerita bersambung ini ada
tantangan tersendiri, bagaikan menulis skrip sinetron stripping. Pertama adalah bagaimana membuat cerita ini pas dalam
waktu yang ditentukan. Pas dalam artian dalam satu bulan cerita sudah selesai,
tidak terlalu pendek atau malah tidak selesai.
Tantangan
kedua juga mengenai konsistensi cerita. Karena sistemnya bersambung, jadi cukup
sulit karena bila lupa jalan cerita sebelumnya harus mencari lagi di episode-episode
sebelumnya. Ataupun hal yang dianggap sepele, misalnya penyebutan wanita atau
perempuan. Terkadang masih belum ada konsisntensi. Ketiga, mood untuk menulis masih naik turun. Terkadang tulisan dan cerita
awal bagus, namun lama-lama menurun, lalu naik lagi begitu seterusnya. Akupun menyadarinya.
Terkadang terlalu banyak kalimat langsung yang tidak perlu, atau deskripsi yang
ngalor ngidul. Aku juga menyadari
terlalu banyak kata ‘kaget’, ‘terkejut’, ‘heran’’. Sungguhlah diksiku masih
jauh dari kata bagus.
Lewat
epilog ini aku sangat salut untuk orang-orang, terutama dalam hal ini penulis skenario
sinetron stripping, dalam melakukan
pekerjaannya. Sungguh tidak mudah, untuk level blog saja sulit, bagaimana level
tanyangan nasional, kan ?
Pada
saat menulis dongeng pun, ada yang sengaja aku lakukan dan mungkin terkesan aneh.
Aku menulis pengulangan untuk setiap episode, mulai dari #2 sampai #28. Setiap
hari bertambah disesuaikan dengan cerita sebelumnya. Bahkan sebagian besar
tulisan bisa berupa ringkasan dari cerita sebelumnya. Alasanku melakukan itu
adalah karena aku menyadari konsep cerita bersambung ini akan merepotkan bagi
pembaca sebab mereka harus membaca dari awal untuk memahami jalan cerita
seutuhnya, sehingga dengan penulisan rangkuman, pembaca bisa menikmati di
episode berapa pun tanpa perlu mengulang dari awal. Bila ada bagian yang ingin dibaca
lebih detail tinggal klik tautan.
Demikianlah
prolog kedua ini. Terima kasih untuk program #31HariMenulis, yang telah membaca
dan yang sudah berkomentar. Aku sangat senang dan mengapresiasinya. Setelah mengikuti
program ini, aku jadi bersemangat kembali untuk menulis setelah sebelumnya
kehilangan motivasi.
Sampai jumpa pada tulisan-tulisan
berikutnya !
Congratulation, you did it.
ReplyDeleteWill waiting for your next story.
Terima kasih pembaca bayaran 😋
Delete