Friday, May 1, 2020

#1 : Prolog


Hai ! Setelah berbulan-bulan tidak menulis di blog ini; berkali-kali pula mengingkari janji (pada diri sendiri) untuk menulis minimal satu kali dalam satu bulan; akhirnya aku menemukan motivasi untuk bisa menulis lagi secara rutin. Ya, karena salah satu alasan tidak rutin menulis adalah kurangnya motivasi. Padahal kata youtuber yang juga beat boxer, Laurentius Rando, tips sukses nomor satu menjadi content creator adalah memiliki motivasi. Motivasi ada di nomor teratas, bahkan di atas semua sarana dan prasana yang ada. wOoW !
Motivasi itu tidak turun secara tiba-tiba, apalagi di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, seakan semua sudah diatur olehNya. Kala itu ketika asyik scrolling timeline twitter, muncul RT-annya kakak kelas SMAku, Mbak Danastri, tentang program #31HariMenulis. Tanpa pikir panjang langsung melihat timeline akun tersebut dan tertarik untuk ikut program ini.
Sebelum memulai program menulis yang rencananya akan dimulai tanggal 1 Mei, aku memikirkan mengenai tulisan apa yang sebaiknya tertuang di sini. Beragam ide muncul. Mulai dari yang adem seperti bersyukur setiap hari hingga hal-hal yang terinspirasi dari film A Serbian Film atau Grotesque. Namun akhirnya aku memutuskan untuk menulis hal lain karena aku merasa kurang suci dan kurang liar. Kalau mengikuti lagu, seperti lagu Iwan Syahman, ,”Yang Sedang-sedang Saja”.
Tulisan pertama ini adalah prolog mengenai cerita yang akan kukisahkan besok. Sedikit bocoran, konsep menulisku adalah cerita bersambung, dengan tidak terlalu banyak kata dalam setiap episodenya. Cerita ini terinspirasi dari mimpiku beberapa bulan lalu dan sudah kukembangkan sendiri. Aku memang memiliki hubungan yang unik dengan mimpi. Beberapa mimpi bahkan menjadi kenyataan dan mewarnai masa krusial dalam hidupku, seperti saat memilih perkuliahan hingga ujian akhir kelulusan. Namun saat ini bukanlah sebuah kisah nyata, hanya fiksi belaka.  
Terkadang setiap malam sebelum memejamkan mata, aku berdoa agar diberi mimpi yang menarik, cerita ini adalah salah satunya. Banyak harapanku dalam program ini, salah satunya semoga yang membaca cerita ini tak bosan, sama seperti aku yang berusaha untuk konstan menulis selama minimal 31 hari dan membuat pembaca betah. Karena menulis dan membaca secara konstan, sama-sama butuh perjuangan. Semangat !

No comments:

Post a Comment

Pilihan untuk Menjadi Ibu yang Bekerja

Menjadi ibu itu capek ! Serius, melelahkan. Sebagai seorang ibu, mau bekerja atau full time di rumah, tetap saja melelahkan. Beberapa waktu...