Hai ! Bagaimana kabarmu
? Semoga semua dalam keadaan sehat-sehat ya. Sekedar pemberitahuan, hari ini
mulai ditetapkan Kabupaten Sleman, Gunung Kidul, dan Bantul sebagai zona
transmisi lokal penyebaran COVID-19. Untuk yang di daerah tersebut, mohon lebih
berhati-hati, di mana pun jaga kesehatan dan kebersihan. Semangat untuk kita,
kita pasti bisa melalui ini semua *peluk virtual.
Sekarang seperti biasa akan
ada sedikit cerita mengenai kisah kemarin. Judul utama dongeng ini adalah “Petualangan
Kelana”. Bercerita mengenai seorang prajurit bernama Kelana yang melihat adanya
orang asing berusaha masuk ke dalam kamar Putri Mahesa, putri Raja (#2). Ia berhasil
menghalau sang penjahat, Rafas, untuk melukai Sang Putri (#3). Karenanya,
Kelana akan ditunjuk menjadi seorang Kstaria kerajaan.
Ketika berbincang
dengan Putri Mahesa, Kelana berbohong mengenai keadaan keluarganya. Ia mengatakan
keluarganya adalah bangsawan namun gugur dalam tugas (#4). Putri Mahesa pun
bercerita pula mengenai kisah ibunya yang menghilang 5 tahun yang lalu (#5)
***
Keesokan harinya,
Kelana keluar dari kamarnya dan terkejut melihat kemegahan istana. Istana sudah
dihiasi dengan amat indah. Bendera kerajaan berkibar di setiap sudut tempat.
Pilar-pilar besar diselimuti oleh pita merah yang menawan, sedangkan di
langit-langit tergantung hiasan berbentuk bunga yang nenambah kekaguman.
Memasuki ruang tengah,
Kelana melihat keramaian di sekitarnya. Ruangan itu sangat besar dan mampu
menampung ratusan orang sekaligus. Ruangan itu pun tidak luput dari hiasan
mewah dan megah. tampak para calon Ksatria sudah berada di sana didampingi oleh
keluarganya. Mereka tampak bahagia, para orang tua tampak bangga dengan
anak-anaknya yang sebentar lagi dikukuhkan menjadi Ksatria istana. Sedangkan
Kelana berdiri seorang diri, tanpa ada satu orangpun yang ada di
sampingnya.
“Hai, Kelana. Emm.. maafkan tentang
kemarin. Aku tidak tahan untuk menceritakannya kepadamu dan malah membuat
suasana tidak nyaman,” Putri Mahesa menyapanya tiba-tiba.
“Tidak apa-apa, Putri,” jawab Kelana
sambil tersenyum.
“ Ada apakah pada dirimu ? kamu tampak
tegang, “Putri Mahesa memandangi wajahnya.
“Oh, Putri. Iya. Ini adalah hari terbesar
dalam hidupku. Aku tidak tahu apakah aku bisa menjalaninya dengan baik….” jawab
Kelana.
“Aku percaya kamu pasti bisa
menjalaninya dengan baik.”
Mereka sedang asyik
berbincang ketika salah seorang pelayan istana memanggil Kelana dan mengatakan
bahwa ada orang yang ingin menemuinya. Kelana terkejut melihat ternyata orang
yang ingin bertemu dengannya adalah adiknya, Kirana. Ia menggunakan baju berwana
putih yang sudah tampak usang dengan beberapa robekan kecil di sisi kanan dan
kirinya. Rambutnya hitam panjang terurai dengan kulit coklat kehitaman karena
terbakar matahari. Ia sudah beranjak remaja saat ini, sejak delapan tahun yang
lalu Kelana meninggalkan keluarganya.
Kelana hanya bisa diam
mematung melihat sosok di depannya. Tak lama, Kelana langsung membuang muka
dan berkata,
“Pergilah. Aku tidak tahu siapa dirimu.”
“Dia mengatakan bahwa dia adalah
keluargamu, Tuan,” kata pelayan itu.
“Aku tidak punya keluarga, ayah dan
ibuku sudah lama meninggal dan aku adalah anak satu-satunya,” jawab.
Perempuan itu lalu
dibawa keluar oleh sang pelayan. Iapun berteriak,
“Kak !” namun pelayan itu segera
menariknya keluar. Perempuan itu hanya bisa menatap Kelana dengan sedih. Kelana
sempat beradu pandang dengannya, namun ia segera pergi sambil memalingkan
wajahnya.
It's better if he can drive away the covid-19, not even chasing her sister.
ReplyDelete��
Stay safe maria
hahaha.. if only COVID-19 does exist at that time..
Deletethank you ! stay safe for you too !