Hai ! Selamat Hari Raya
Waisak bagi teman-teman yang merayakan :D
Javasiddhi
bhavantu te (semoga semua senantiasa diberikan keberhasilan).
Hari ini seperti biasa,
di jam yang sama, aku akan melanjutkan cerita “Petualangan Kelana”. Sedikit ulasan,
cerita ini mengisahkan seorang prajurit bernama Kelana (#2). Suatu hari, ia
berhasil menggagalkan rencana Rafas, tokoh antagonis, untuk melukai Putri
Mahesa, Putri satu-satunya sang Raja (#3) dan atas keberhasilannya itu, ia akan
dilantik menjadi ksatria kerajaan. Kala sedang berbincang dengan Putri Mahesa,
Kelana berbohong mengenai kondisi keluarganya (#4) dan sang Putri pun bercerita
mengenai masa di mana ibunya menghilang
5 tahun yang lalu (#5). Ketika hari pelantikan tiba, Kelana mengusir adiknya
yang datang ke istana (#6).
***
Upacara pelantikan pun
dimulai dengan meriah. Para ksatria berdiri di depan menghadap Sang Raja dan
Putri Mahesa. Di sampingnya ada seorang ksatria senior yang membawa baki berisi
lencana untuk disematkan di dada Kelana dan kawan-kawan. Di belakang mereka
prajurit berdiri dengan gagah dan rapi. Di luar ruangan terdapat warga yang
siap untuk menyambut para pahlawan baru kerajaan. Peristiwa ini adalah peristiwa
yang sangat penting di sana sehingga dibuat dengan amat meriah.
Satu per satu lencana
disematkan di dada para ksatria oleh Raja hingga sampailah pada giliran Kelana.
Sesaat setelah ia menyematkan lencana, tiba-tiba terdengar gemuruh dari atas.
Langit menjadi gelap dan teriakan warga menambah suasana mencekam di sana.
Seluruh istana bergetar seperti terkena gempa yang dahsyat. Mereka langsung
mengamankan Raja dan Putri Mahesa.
Di tengah-tengah
kegemparan tersebut, pintu utama terbuka. Mereka semua terkejut karena Rafas,
sang penjahat sudah berada di sana. Ia mengenakan jubah berwarna hitam.
Wajahnya yang lonjong, dengan pipi yang seakan tidak berisi, dan deretan gigi
tajamnya menyeringai lebar membuatnya menjadi semakin seram. Di tangannya terdapat
tongkat disertai patung tengkorak kecil
di atasnya dengan bola mata dari batu zamrud warna hitam yang menyala.
“Hahaha… kalian pasti terkejut dengan
kedatanganku !” teriaknya.
“Bagaimana bisa ? kami sudah menangkapmu
!” kata Raja.
“Kalian lupa, akulah Rafas. Raja
kejahatan, penyihir dalam kegelapan. Aku akan membalas dendam kepada kalian
yang sudah menangkapku, terutama kau ! Hahaha.. ” katanya sambil menunjuk
Kelana.
Kelana langsung berlari
ke arah Rafas, namun ia langsung terdorong sebelum berhasil menyentuhnya. Tawa
Rafas menggelegar ke seisi ruangan. Rafas pun mengangkat tongkat yang ada di
tangan kanannya. Tampak mata pada batu zamrud tengkorak itu menyala berwana
merah.
Semua ksatria berusaha
untuk menjatuhkannya namun Rafas membentengi dirinya dengan kekuatan sihir yang
ada pada tongkatnya.
"Kalian salah sangka bisa
menangkap orang hebat sepertiku” kata Rafas, “lihatlah sekarang tidak ada yang bisa menyentuhku !”
“Apa yang akan kamu lakukan, hai orang
jahat ?” teriak sang raja.
“Tentu saja aku ingin menguasai kerajaan
ini ! kemarin aku sudah mendapatkan apa yang aku inginkan, rambut putri Mahesa
! dengan kekuatan sihirku, dia akan tertidur dan tidak akan bisa bangun lagi !”
Rafas mengeluarkan sehelai rambut dan kemudian mengayunkan tongkat itu. Tak
lama, Putri Mahesa tergeletak di lantai.
“Putri !” teriak Kelana sambil
menghampiri Putri Mahesa. Ia menggoncang-goncangkan tubuh Putri Mahesa namun
sang Putri tetap tidak membuka matanya.
“Sstt.. ia sedang tertidur pulas.
Hahaha..” Rafas tertawa, “Ia akan tertidur selama-lamanya bila kalian tidak
memenuhi perintahku. Dia sungguh lemah, seperti ibunya.”
“Jahanam ! apa yang telah kau perbuat
pada istriku ?” teriak Raja.
“Ia sudah mati di tanganku. Ini karena
kesalahannya menghalangiku untuk mendapatkan kerajaan ini !” Rafas berteriak, petir
menyambar dengan kencang.
Happy Vesak Day 2564 BE
ReplyDeleteSabhe Satha Bhavantu Sukikatha
Sadhu Sadhu Sadhu...
Amin amin :)
Delete