Friday, May 29, 2020

#29 : Pesan Moral

Hai ! Lega rasanya telah menyelesaikan total 27 episode dongeng “Petualangan Kelana”. Sebetulnya aku beberapa kali melihat tulisan teman-teman yang mengikuti program #31HariMenulis. Agak njomplang sepertinya. Aku tertawa sendiri karena tulisan mereka begitu bagus. Ada yang membuat 144 SKS menjalani hidup, ada yang menulis puisi, ada yang menulis artikel sepak bola; tentu dengan kualitas jurnalistik. Namun seperti yang pernah kusampaikan pada #14, semua ada porsinya masing-masing dan porsiku dalam program ini menulis cerita anak-anak. Mungkin bisa bermanfaat untuk para orang tua yang kehabisan ide untuk ndongengi anaknya di masa pandemi ini, di masa #diRumahAja.

Setiap dongeng anak-anak pasti memiliki kekhasannya sendiri, salah satu hal yang paling mencolok adalah pesan moral dalam cerita. Karena ini adalah sebuah dongeng anak, maka akan tetap ada pesan moralnya yang terkandung dalam tiga petualangan Kelana :

1. Saat Kelana diminta untuk bertarung melawan raksasa, ia sangat kebingungan. Bagaimana bisa ia mengalahkan raksasa yang jauh lebih besar darinya ? di sinilah pentingnya kerja cerdas. Ia bisa mengalahkannya dengan menggunakan strategi yang baik, dengan menggunakan Horsi sebagai umpannya. Untuk mendapatkan kerja cerdas, ia terlebih dahulu menerapkan kerja keras, dengan pengamatan sekeliling dan membuat perangkap. Pada petualangan pertama ini, bisa juga mengarahakan bahwa kecerdasan bisa mengalahkan kekuatan badan.

2. Saat Kelana diminta untuk mencari barang yang berharga, ia juga kebingungan. Ternyata kebaikan hatilah yang paling berharga. Kebaikan hati merupakan salah satu dari bentuk kasih sayang. Kelana mengasihi Horsi dan anak pengemis sehingga ia rela berkorban dengan menyerahkan satu-satunya barang yang ia miliki untuk menyelamatkan orang lain.

3. Kelana adalah sosok yang angkuh ketika diangkat menjadi ksatria. Ia bahkan tidak mau mengakui keluarganya sendiri. Ketika bertemu dengan ibu dan anaknya, Kelana meninggalkan egonya dan merendahkan diri dengan meminta maaf kepada mereka. Mereka pun berbesar hati dengan memaafkan Kelana. Minta maaf dan memaafkan tidak mudah bagi beberapa orang dan beberapa kondisi. Lagi-lagi, membutuhkan kerendahan hati untuk mengakui kesalahan dan kebesaran hati untuk menerima memaafkannya.

Itu adalah pesan moral yang ada pada dongeng ini. bukan hanya untuk para pembaca, namun juga sebagai pengingat bagi penulis. Semoga bermanfaat !   


No comments:

Post a Comment

Pilihan untuk Menjadi Ibu yang Bekerja

Menjadi ibu itu capek ! Serius, melelahkan. Sebagai seorang ibu, mau bekerja atau full time di rumah, tetap saja melelahkan. Beberapa waktu...