Wednesday, May 27, 2020

#27 : Kisah Permaisuri

    Hai ! Bagaimana kabarmu ? Semoga tetap sehat dan semangat. Saat ini dongeng sudah menuju dua episode terakhir. Tanpa banyak basa basi, mari kita lanjutkan !

Dongeng ini berjudul “Petualangan Kelana”, bercerita mengenai seorang prajurit bernama Kelana (#2) yang berhasil menggagalkan rencana Rafas, penyihir jahat, untuk melukai Putri Mahesa, putri Sang Raja (#3). Karenanya, Kelana hendak diangkat menjadi seorang Ksatria Kerajaan.

            Ketika Putri Mahesa menanyakan keluarga Kelana, Kelana berbohong mengenai keadaan keluarganya (#4) dan Putri Mahesa menceritakan kisah mengenai hilangnya Sang Ibu lima tahun yang lalu (#5).      

Saat hari pelantikan tiba, Kelana mengusir adiknya yang datang ke kerajaan (#6) dan secara tiba-tiba, Rafas muncul dan menyihir Putri Mahesa hingga tak sadarkan diri. Ia pun mengaku bahwa ialah yang membunuh Sang Permaisuri, ibu Putri Mahesa (#7). Ketika kerajaan Andala diselimuti kegelapan karena sihir jahatnya, Permaisuri menemuinya dan merebut tongkat Rafas. Namun naas, ia terjatuh dari tebing (#8). Pada saat itu pula, Rafas mengatakan Putri Mahesa bisa kembali sadar dengan syarat kerajaan Andala diserahkan kepadanya.

Atas kejadian ini, para penasihat dan Ksatria istana mengadakan pertemuan dan didapatkan hasil mereka akan berpencar untuk mencari teratai emas yang konon bisa untuk mengalahkan sihir jahat (#9). Kelana pun memulai perjalanannya ke arah tenggara (#10).

Ketika berada di tengah hutan, Kelana menyelamatkan seekor kelinci milik seorang wanita tua. Sebagai balas jasa, ia memberitahukan cara untuk mendapatkan teratai emas dengan menunjukkan lembah terdalam hutan. Sesampainya di sana, Kelana melihat cermin dan tersedot masuk ke dalamnya (#11).

Kelana mengalami perjalanan sihir hingga sampai ke sebuah tempat yang asing baginya, di mana tempat itu terdapat tantangan untuk diselesaikan demi mendapatkan teratai emas. Tantangan pertamanya adalah mengalahkan raksasa (#12). Pada perjalanannya tersebut, Horsi, kuda kesayangannya, berubah dari kuda menjadi seekor tikus.

Pada #13 Kelana masih mencari cara untuk bisa mengalahkan raksasa dan #14 menceritakan kesuksesan Kelana dalam menghadapi ujian pertamanya itu dengan menggnakan taktik yang cerdik. Setelah mengalahkan raksasa, Kelana kembali mengalami perjalanan ruang dan waktu.

Kelana sampai pada sebuah keramaian pasar untuk ujiannya yang kedua. Kali ini ia diminta untuk menemukan barang yang paling berharga di sana (#15). Kelana masih belum menemukannya, sesekali ia melihat uang yang ada di dompetnya manakala ada keajaiban yang menggandakan uang tersebut. Lama ia mencari, namun belum juga ketemu. Lalu tiba-tiba, teman seperjalanannya, Horsi, mulai menunjukkan tanda-tanda tidak sadarkan diri (#16).

Setelah Horsi melewati masa kritisnya, Kelana menemukan barang yang paling berharga (#17) dan ia melewati perjalanan lagi untuk menghadapi ujian yang ketiga.

Di sini ia mendarat pada sebuah pemukiman padat dan bertemu dengan seorang pencuri secara tidak disengaja. Bila berhasil melewati ujian yang terakhir ini, Kelana akan mendapatkan teratai emas (#18). Di pemukiman tersebut, Kelana bertemu dengan seorang pencuri yang ternyata adalah adiknya sendiri, Maharani (#19).

Setelah bertemu dengan adik dan juga ibunya, Kelana merasa menyesal telah berbuat jahat kepada mereka dan ia meminta maaf atas perlakuannya. Mereka pun memaafkan Kelana (#20). Mereka bertiga berbincang dan akhirnya diketahuilah bahwa teratai emas itu disimpan oleh ibu Kelana setelah satu hari yang lalu seorang wanita menitipkannya kepadanya (#21).

Kelana membawa teratai emas itu dan langsung melaju ke kerajaan. Di sana ia menuju ke kamar Putri Mahesa dan menemukannya dikelilingi oleh raja, dayang, dan para ksatria. Mereka menyambut Kelana dengan gembira karena melihat teratai emas di tangannya. Ketika teratai emas akan dipakaikan pada kepala Putri, tiba-tiba Rafas datang dan merebut kotak teratai itu (#22). 

Kelana tidak putus asa. Ia memisahkan antara teratai emas dengan kotak pembungkusnya. Diserahkannya kotak itu kepada Rafas sambil berpura-pura untuk menyerah (#23).. Sementara Rafas masih terkejut karena kotak tersebut kosong, Kelana memecahkan tongkat miliknya dan meletakkan teratai emas di kepala Putri mahesa. Putri pun terbangun (#24).

Putri Mahesa pun sudah kembali sadar dan ia merasa sangat senang telah diselamatkan oleh Kelana. Merekapun berencana untuk segera menikah dan sebelumnya, Kelana mengaku kepada Putri Mahesa mengenai keadaan keluarganya (#25).

Pada saat perayaan kembalinya Putri Mahesa dirayakan, Kelana bertemu dengan seorang wanita yang membantunya selama petualangannya mendapatkan teratai emas, perempuan yang ia temui di hutan, yang membawanya pada perjalanan ruang dan waktu, dan selalu memberinya petunjuk untuk menyelesaikan masalah (#26).

***

Kelana memeluk wanita itu  dan berkata,

“Sungguh, semua ini berkatmu ! Terima kasih !”

            Ia hanya tertawa, “akulah yang harus berterima kasih kepadamu, karena telah menyelamatkan anakku.”

Kelana terkejut. Ternyata ia adalah ibu dari Putri Mahesa.

“Anda ! bagaimana hal ini terjadi ?” tanya Kelana sambil mengernyitkan dahinya.

“Ceritanya panjang..” jawabnya.  iapun menjelaskan sedari kepergiannya 10 tahun yang lalu.

Seperti yang telah diceritakan Rafas, saat itu kerajaan dipenuhi oleh kekuatan sihir yang jahat, dan sang permaisuri, berhasil mematahkan tongkat dari Rafas sehingga sihir jahat itu hilang dari kerajaan Andala. Namun, permaisuri harus berkorban dengan menjatuhkan dirinya ke tebing. Pada saat itu, Rafas mengira bahwa ia sudah mati. Rafas mengambil pecahan batu zamrud dan mulai untuk menghimpun kekuatan sihirnya lagi.

Permaisuri yang terjatuh itu ternyata belum mati. Dalam kondisi kritis, ia berusaha untuk mengeluarkan telepati dan memanggil leluhur dari tanah asalnya. Para leluhur permaisuri adalah sekumpulan penyihir baik yang menjadi pelindung dari kerajaan Andala. Ia pun adalah salah satu penyihir yang cukup kuat.

Penyihir baik yang tinggal di Tanah Putih memang bermusuhan dengan penyihir jahat dari Tebing Tanah Merah. Para penyihir jahat yang dipimpin oleh Rafas menginginkan Kerajaan Andala sebagai daerah kekuasaannya, namun niat itu dihalang-halangi oleh penyihir baik. Para penyihir baik bahkan mengirim permaisuri untuk menikah dengan Raja, yang tidak tahu menahu tentang asal usul permaisuri, agar para penyihir baik dapat melindungi Kerajaan Andala.

            Ketika itu permaisuri ditolong oleh leluhurnya dan dibawa kembali ke Tanah Putih. Di sana, ia dirawat dan mereka menghimpun sihir untuk mengalahkan Rafas dalam bentuk teratai emas. Karena sihir yang kuat dari teratai emas, maka orang yang bisa mendapatkannyapun adalah orang terpilih yang baik dan murni hatinya.


2 comments:

Pilihan untuk Menjadi Ibu yang Bekerja

Menjadi ibu itu capek ! Serius, melelahkan. Sebagai seorang ibu, mau bekerja atau full time di rumah, tetap saja melelahkan. Beberapa waktu...