Hai
! Akhirnya dongeng “Petualangan Kelana” ini selesai juga. Aku sudah pernah
cerita pada prolog bahwa dongeng ini terinsipirasi dari salah satu mimpiku,
mimpi yang menurut KBBI berarti sesuatu yang terlihat saat tidur. Dongeng yang
aku buat kemarin adalah pengembangan dari cuplikan dalam cerita, yaitu pada
bagian #11, terkhusus saat Kelana melihat dirinya di cermin. Beginilah mimpiku
pada saat itu :
Aku
sedang melihat film di TV bersama ibuku. Kami sudah mencapai pada bagian akhir
ketika aku berkata, “bu aku sudah pernah nonton lanjutannya. Itu kan dia liat
cermin trus dia sadar kalo yang dia lawan adalah dirinya sendiri”.
Hanya
berdasarkan itu, aku terngiang dan berusaha membuat sendiri cerita keseluruhan.
Aku memang sangat menyukai mimpi. Ada beberapa cerita yang ada di kepalaku
tentang sepotong-sepotong mimpi yang pernah kualami. Kadang aku menyimpannya
dalam notes di HP agar teringat.
Keseluruhan
dongeng “Petualangan Kelana” yang kemarin kuceritakan tidak muncul begitu saja
namun melalui pemikiran yang berubah-ubah. Aku membayangkan beberapa jalan
cerita :
Alternative
pertama
Seorang
panglima kerajaan jatuh cinta dan akan menikah dengan putri raja. Namun, ia
adalah orang yang sangat terobsesi untuk menjajah dan menguasai daerah di
seluruh dunia. Untuk memenuhi egonya itu, banyak orang harus mati dan menderita
akibat peperangan. Sang calon istri tidak menyukai sikapnya itu dan memintanya
untuk pergi menjauh.
Merasa
terpukul, panglima itu pergi berkenalan hingga sampailah ia ke tanah kosong dan
ia melihat cermin. Ia mengagumi kegagahan dirinya dan merasa putri itu bodoh
karena telah meninggalkannya. Pada saat akan kembali ke kerajaan, ia tersesat
dan dalam perjalannya pulang, ia melewati daerah yang menderita karena
peperangan. Di sana ia tidak mendapat kehormatan, justru kesakitan karena harus
berebut makanan dengan pengemis; bahkan dengan anjing sekalipun.
Ia
mencari jalan pulang dan kembali pada tanah kosong. Ia melihat dirinya sendiri
di cermin, kali ini ia sudah tidak gagah lagi. Tubuhnya kurus kering dengan
pakaian compang-camping. Ia pun sadar akan kejahatannya dan ketika sampai di
istana, ia meminta maaf kepada putri.
Alternative
kedua :
Sebuah
teori konspirasi. Sebenarnya Rafas, penyihir baik, dan permaisuri adalah orang
yang sama. Raja beserta Putri Mahesa dan istrinya sudah bersekongkol untuk
membuat cerita layaknya negeri dongeng. Motif mereka adalah : kita hidup di
negeri dongeng, negeri yang berkisah seputar putri, orang miskin, dan penyihir.
Dengan
pembuatan cerita tersebut, rakyat akan tetap percaya terhadap keajaiban dan
mengelu-elukan sang raja. Merekapun berniat untuk menjadikan Kelana seorang
raja dan meneruskan kisah dongeng tersebut.
Semua alternative cerita memiliki
kekhasannya masing-masing. Namun pada akhirnya aku memilih jalan cerita kemarin
karena lebih sederhana dan cocok untuk anak-anak. Baiklah sekian epilog yang
pertama, sampai jumpa di epilog terakhir, epilog kedua !
No comments:
Post a Comment